Saham adalah salah satu produk keuangan. Kita mengenal pasar finansial yang terbagi dalam pasar modal dan pasar uang. Saham termasuk produk pasar modal yang merupakan bukti kepemilikan kita terhadap perusahaan yang menerbitkan sertifikat saham tersebut.
cara Bermain saham, sama seperti investasi yang lain atau seperti juga menjalankan usaha, sedikit tips yang bisa dipelajari.
* Memahami saham tidak semata-mata by the book saja. Lihat juga orang-orang yang mengelolanya.
* Tidak terlalu mempercayai data-data keuangan, apalagi yang belum diaudit dan/atau belum disahkan oleh Bapepam. Indonesia adalah salah satu contoh emerging market, dan karakteristik utama dari pasar seperti ini adalah data yang seringkali unreliable.
* Mengoleksi saham-saham blue chip yang turun harganya karena sentimen right issue. Biasanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, harganya segera terkoreksi dan merangkak naik. Return saham-saham bluechip biasanya average, tapi cukup layak untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
* Bermain sedikit dengan saham gorengan. Biasanya, saham ini tidak terlalu banyak peredarannya sehingga mudah dikatrol dan dipermainkan harganya. Ciri-cirinya, volume transaksi saham ini cukup besar dan nilainya turun tapi kemudian perlahan-lahan naik. Hati-hati karena tren bisa segera berbalik dengan cepat dan gunakan hanya jika ada uang berlebih.
* Disiplin. Tetapkan batas atas dan batas bawah. Misalnya, 3% di atas dan 5% di bawah. Jangan sekali-kali mengikuti nafsu dan emosi Anda. Bila Anda berani mengambil resiko, tidak apa-apa tanpa cut loss, kecuali 1) Anda pakai margin, 2) harga saham sudah tergolong tinggi, dan 3) ketika Anda masuk, harga atau tren berbalik arah.
* Menekuni dan menggeluti secara serius. Melakukan analisa dan review portofolio secara berkala. Memegang tidak lebih dari 9 jenis saham saja. Fokus pada maksimal 3 saham dan hold 1-2 saham untuk tetap dipegang untuk satu tahun. Kemampuan manusia terbatas, jadi baiknya jangan terlalu serakah.
* Mempelajari fundamental ekonomi global dan emiten tertentu adalah suatu keharusan. Dan juga mengikuti selalu berita nasional dan mengamati korelasinya dengan gerakan di bursa.
* Menyimak karakteristik unik bursa. Misalnya, biasanya ada kecenderungan naik sekitar April-Mei sebagai antisipasi publikasi laporan keuangan dan pembagian dividen (sell). Sebaliknya, pada bulan September-Oktober, biasanya kecenderungan turun karena sepi, tidak ada berita dan aktivitas (buy). Sementara pada akhir tahun ada kecenderungan naik, sebagai antisipasi window dressing dan menyambut january effect (sell). Pada bulan Februari-Maret, biasanya terjadi koreksi pasca window dressing dan january effect (buy).
Kamis, 21 Juli 2011
Tips Dan Cara Bermain Saham
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »