Market Flash - Merebaknya kecemasan tentang data Non Farm Payrolls telah memicu aksi jual besar-besaran USD, yang memaksa mata uang AS anjlok sekitar 3% terhadap JPY hingga menyentuh area di bawah ¥96. Sebelumnya, harapan bahwa data yang solid akan mendorong Federal Reserve mengurangi program stimulus telah mendorong investor untuk terus membangun posisi long USD. Namun beberapa data ekonomi AS terbaru telah mengikis harapan tersebut. Pergerakan USD/JPY juga masih terpengaruh oleh penurunan tajam indeks Nikkei sepanjang 2 pekan terakhir.
Saat ini USD/JPY berada di level 97.27, sedikit terkoreksi melemah setelah mencapai level terkuatnya di 95.89.
EUR melonjak ke posisi tertinggi 4-bulan versus USD setelah Presiden ECB Mario Draghi mengesampingkan wacana pemangkasan suku bunga deposito hingga di bawah nol dalam waktu dekat. Dalam konferensi pers yang digelar pasca ECB mempertahankan suku bunga pada 0,50%, Draghi mengatakan bahwa kondisi saat ini tidak cukup menjadi alasan untuk menerapkan suku bunga deposito negatif meskipun bank sentral secara teknis telah siap. Draghi juga optimis jika aktivitas ekonomi zona Euro akan pulih dalam setahun ke depan.
Pagi ini EUR/USD berada di level 1.3243 dimana telah menguat signifikan dari level 1.3075.
GBP mencatat kenaikan harian terbesar sejak Oktober 2009 terhadap USD pasca Bank of England menahan diri untuk tidak menambah stimulus dalam pertemuan kebijakan terakhir Gubernur Mervyn King, di tengah munculnya tanda-tanda percepatan pertumbuhan ekonomi. Selain mempertahankan target QE sebesar £375 milyar, BoE juga mempertahankan suku bunga pada 0,5%. GBP juga terbantu oleh data Halifax yang menunjukkan berlanjutnya kenaikan harga rumah di Inggris pada bulan Mei.
Pagi ini GBP/USD diperdagangkan di level 1.5597 dimana menguat dari level sebelumnya di 1.5381.