Market Flash - EUR tergelincir versus USD seiring para investor menantikan perkembangan isu 'currency war' dari pertemuan G20, dengan angka pertumbuhan zona Euro yang lemah masih terus membayangi. EUR juga terbebani oleh data yang menunjukkan ekspor blok Euro mencatat penurunan tertajam dalam 5-bulan pada akhir tahun lalu. Apresiasi mata uang tunggal telah membuat barang-barang produksi Eropa menjadi kurang kompetitif di pasar global, yang mempersulit upaya pemulihan zona Euro dari resesi terburuk sejak 2009.
Data perdagangan yang dirilis Kantor Statistik Uni Eropa di Luksemburg pada hari Jumat menunjukkan ekspor merosot 1,8% pada bulan Desember setelah membukukan kenaikan 0,6% pada bulan November. Impor dilaporkan juga menderita penurunan sebesar 3%, yang mendorong surplus perdagangan naik menjadi €12 milyar ($16 milyar) dari €10,5 milyar pada bulan sebelumnya.
GBP mencetak penurunan mingguan terburuk sejak bulan Juni versus USD pasca data penjualan ritel Inggris secara tak terduga memperlihatkan hasil yang lebih buruk dari perkiraan, yang menambah bukti goyahnya pemulihan ekonomi. Penjualan, termasuk bahan bakar, anjlok 0,6% pada awal tahun ini setelah mencatat penurunan 0,3% pada bulan Desember, berdasarkan laporan Kantor Statistik Nasional di London. Penurunan itu mementahkan ekspektasi kenaikan 0,5% dari para ekonom.
JPY berbalik melemah terhadap USD di tengah ekspektasi bahwa pertemuan G20 pada akhir pekan tidak akan menyinggung kebijakan moneter Jepang yang kian menggerus nilai tukar JPY. Pasar mata uang sebelumnya sempat dilanda ketegangan setelah negara-negara anggota G7 mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa kebijakan ekonomi domestik tidak seharusnya digunakan untuk mengendalikan mata uang.