-->

Rabu, 04 Januari 2017

Market Review Today 05/01/2017

Market Flash - Tidak ada yang baru dalam Fed minutes. Desember minutes mengindikasikan bahwa pejabat Fed khawatir bahwa pertumbuhan dapat pick up lebih cepat (di bawah Kepresidenan Trump) yang dapat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Meskipun aksi jual lanjutan oleh investor asing, IHSG berhasil bangkit kembali dari merah dan pulih di atas harga penutupan 2016. Mengingat inflasi cukup rendah untuk bulan Desember, kami menduga investor optimistis akan pertumbuhan trajectory Indonesia berada di trek. #FOREIGNERS membeli Semen Indonesia (SMGR). Kami menyaksikan beberapa pembelian bersih agresif pada SMGR (+ 3.8%) selama beberapa minggu.

Market Indicator
JCI: 5,301.18 (+0.47%)
EIDO: 24.49 (+0.74%)
DJIA: 19,942.16 (+0.30%)
FTSE100: 7,189.74 (+0.17%)
USD/IDR: 13,440 (-0.27%)
10yr GB yield: 7.84% (-11bps)
Oil Price: 53.26 (+1.78%)
Foreign net purchase: -IDR334.5bn

Foreign net purchase on single stocks
TOP BUY: BBRI, BJTM, SMGR, UNTR, HMSP
TOP SELL: ASII, TLKM, BJBR, BMRI, PTPP

Most actively traded stocks
ASII, TLKM, BBCA, MYRX, BBRI

Market Review Today

Technical Insight

*Diperkirakan IHSG hari ini cenderung konsolidasi. Perkiraan trading range hari ini 5,257-5,321. Indikator MFI Optimized saat ini masih cenderung turun dan indikator W%R Optimized coba naik dengan volume sekitara rata-rata. Dengan demikian untuk sementara pergerakan cenderung konsolidasi.
*BRPT: trading buy, trading range hari ini 1,480-1,600. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized masih cenderung naik dengan volume tembus rata-rata. Dengan demikian potensi kenaikkan masih terlihat.
*BWPT: trading buy, trading range hari 267-303. Indikator MFI Optimized masih cenderung dan indikator W%R Optimized akan menguji support trend line dengan volume sekitar rata-rata. Dengan demikian potensi kenaikkan mulai terlihat.
*DOID: sell on strength, trading range hari ini 515-550. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized masih cenderung naik namun sudah berada sekitar resistance trend line dengan volume sekitar rata-rata. Dengan demikian potensi kenaikkan masih terlihat namun terbatas.

*Inflasi zona euro naik ke 1,1% pada Desember dari 0,6% pada November (prediksi 1%)
*PMI komposit final zona euro naik ke 54,4 pada Desember, tertinggi sejak Mei 2011

*PPRO -1,1%. 2016, PP Properti raih pra penjualan Rp2,4 triliun, sedikit di bawah target yang dipatok sebesar Rp2,5 triliun.
*KAEF -1%. Genjot bisnis, Kimia Farma Apotek luncurkan e-commerce.
*RALS -1,2%. Ramayana rampungkan buyback 161,5 juta lembar saham senilai Rp 201,8 miliar.
*ACES -1,2%. Ace Hardware akan tambah 10 gerai pada 2017.
*BBNI +2,2%. BNI bidik kredit kelistrikan naik 15% yoy pada 2017.
*BBTN +5%. BTN kaji penerbitan obligasi hingga Rp 10 triliun sebagai alternatif pendanaan di luar DPK.
*SRTG -0,2%. Sandiaga Uno lepas saham di Saratoga senilai Rp134,71 milia di harga Rp3.400 per saham.

Daily write up
Construction 2017 outlook:
-Kami tetap menyukai sektor konstruksi, mengingat agenda infrastruktur tetap menjadi prioritas utama di APBN 2017.
-Kami percaya prioritas anggaran ini akan terus melanjutkan trickle-down effect nya ke perusahaan konstruksi.
-Mengingat besarnya potensi gangguan dari pasar global, terutama setelah kemenangan Presiden AS terpilih Donald Trump, kami percaya sektor yang fokus pada domestik dan relatif sedikit menggunakan utang USD akan unggul.
-Kami percaya konstruksi akan menjadi sektor utama yang akan unggul, mengingat hampir seluruh pendapatan dan utangnya dalam mata uang lokal (IDR).

Flash Focus
LPKR : (January 4, 2017)
Lippo menjual Lippo Mall Kuta ke LMIR Trust (nilai transaksi c.IDR594bn) dan Siloam Hospitals Labuan Bajo ke First REIT (nilai transaksi c.186bn). Setelah transaksi ini, Lippo akan mampu membukukan pendapatan tambahan sebesar IDR780bn ke laporan keuangan 2016.
-Kami tidak terlalu excited dengan deal ini mengingat penjualan asset ke REITs masih kurang 54,1% terhadap target setahun penuhnya yang sebesar IDR1,700bn.
-Namun, penjualan tersebut akan menguntungkan LPKR karena arus kas masuk akan membantu menyangga perusahaan sementara terhadap kinerja marketing sales LPKR yang melemah di 2016.
-Kesimpulannya, kami reiterate rekomendasi Hold kami pada LPKR dengan TP IDR900/lembar.

Market Headlines

Kimia Farma menekuni E-Commerce (Kontan)
Demi memperkuat bisnis apotek, PT Kimia Farma (Persero) Tbk meluncurkan portal penjualan kimiafarmaapotek.co.id

Ace Hardware membidik penjualan IDR5.1tr (Kontan)
ACES menargetkan penjualan IDR5.1tr pada tahun ini. Target tersebut setara dengan pertumbuhan 3.67% dibanding target minimal realisasi penjualan pada tahun 2016.

DPRD DKI Jakarta siap bahas 32 Raperda (Media Indonesia)
Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) DKI Jakarta siap membahas 32 rancangan peraturan daerah (Raperda) tahun ini. Banyaknya raperda yang dibahas tahun ini disebabkan banyaknya raperda yang pembahasannya tidak tuntas tahun lalu.

Berdasarkan data Nielsen, fast moving consumer goods (FMCG) tumbuh sebesar 8,2% YoY 11M16 (Bisnis Indonesia)
Nilai penjualan FMCG selama 11M16 tumbuh sebesar 8,2% YoY atau lebih rendah dibandingkan dengan 11,6% YoY periode sama tahun lalu.

Penyerapan biodisel di 2016 di bawah target (Bisnis Indonesia)
Konsumsi biodisel di 2016 mencapai 2,74juta kiloliter, atau di bawah target sebesar 2,9juta kiloliter.

Bidik IDR3tr WIKA Gedung akan IPO pada 2Q17 (Investor Daily)
PT Wika Karya Bangunan Gedung ("Wika Gedung") berencana IPO pada semester II tahun ini, akan melangsungkan penawaran umum perdana saham dengan target dana minimal IDR3tr. Wika Gedung akan melepas 30-40% saham kepada masyarakat.

Ramayana (RALS) realisasikan Buyback IDR339.9bn (Investor Daily)
RALS telah merealisasikan Buyback sahamnya sekitar IDR339.9bn hingga 31 Desember 2016. Dengan demikian, sisa dana yang masih tersisa untuk aksi koorporasi sebesar IDR60.1bn

(Bisnis Indonesia)
Komoditas unggulan Sumatera: eksportir CPO optimistis
Proyeksi CPO: harga mantap di kuartal I/2017
Target EBITDA 2017: SOCI bersikap konservatif


WSBP

Manajemen resmi memberikan informasi bahwa WSBP sdh mengantongi kontrak baru full year 2016 sebesar Rp 12.2 triliun. Angka ini melewati target perusahaan sebesar Rp 7.9 triliun.

Tahun ini WSBP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 12.3 triliun (+50% dari target 2016), dan menargetkan pendapatan meningkat 57% dari Rp 4.7 triliunmenjadi Rp 7.4 triliun.

Target optimis ini memang didukung oleh program percepatan infrastruktur pemerintah di beberapa sektor.

Tahun 2017 perseroan menargetkan belanja modal sebesar 1.9 triliun untuk pembangunan pabrik precast di Kalimantan dan Sumatra serta akuisisi tambang batu di sejumlah lokasi strategis.

Saat ini (Rp 555) WSBP diperdagangkan pada PE 29.7x dan PBV 2.0x

Previous
Next Post »