-->

Kamis, 05 Januari 2017

IHSG Naik Dalam Kisaran Terbatas

Market Flash - IHSG berhasil mengelola sedikit lebih tinggi (+0.5%) di balik melemahnya dolar (DXY -1.1%; USD/IDR -0.5%), bond yield yang lebih rendah (10yr A 7.74%, -10bps), dan harga minyak yang lebih tinggi ( WTI @ 53.8/b, +0.9%). Investor akan menunggu data pekerjaan AS terbaru yang akan dirilis di malam hari (waktu Jakarta).
Market Indicator
JCI: 5,325.50 (+0.45%)
EIDO: 24.82 (+1.35%)
DJIA: 19,899.29 (-0.21%)
FTSE100: 7,195.31 (+0.08%)
USD/IDR: 13,367 (-0.54%)
10yr GB yield: 7.74% (-10bps)
Oil Price: 53.76 (+0.94%)
Foreign net purchase: -IDR77.0bn

Foreign net purchase on single stocks
TOP BUY: BBRI, HMSP, UNTR, EXCL, LPPF
TOP SELL: BMRI, BBCA, ASII, BUMI, UNVR

Most actively traded stocks
BUMI, BBRI, BBCA, TLKM, LPPF


Technical Insight

*Diperkirakan IHSG hari ini cenderung naik namun dalam kisaran terbatas. Perkiraan trading range hari ini 5,288-5,355. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized coba naik dengan volume tembus rata-rata.
*INCO: sell on strength, trading range hari ini 2,730-2,930. Indikator MFI Optimized dan indikator W%R Optimized masih cenderung naik dalam kisaran terbatas dengan volume tembus rata-rata. Dengan demikian potensi kenaikkan masih terlihat.
*TINS: buy on weakness, trading range hari 1,050-1,135. Indikator MFI Optimized akan mencoba naik lebih lanjut dan indikator W%R Optimized akan menguji support trend line dengan volume di bawah rata-rata. Dengan demikian potensi koreksi mulai terbatas.
*PPRO: buy on weakness, trading range hari ini 1,250-1,360. Indikator MFI Optimized dan indicator RSI Optimized akan menguji support trendline dengan volume sekitar rata-rata. Dengan demikian potensi koreksi mulai terbatas.

*Persediaan minyak mentah AS turun 7,1 juta barel pekan lalu: EIA
*EIA melaporkan penurunan sebesar 49 miliar kaki kubik pada suplai gas alam AS *Indeks jasa ISM 57,2% pada Desember
*Klaim pengangguran AS turun 28.000 ke 235.000
*Sektor swasta tambahkan 153.000 pekerjaan di bulan Desember: ADP

*SMGR +0,5%. Semen Indonesia siapkan capex Rp 6 triliun, sebagian besar akan digunakan untuk ekspansi pabrik di sejumlah daerah.
*BBRI -0,8%. Tahun 2017, kredit korporasi BRI didominasi kredit investasi. BRI targetkan pertumbuhan kredit korporasi 10% yoy.
*KAEF -1,4%. Incar pendapatan Rp7 triliun, Kimia Farma gandeng perusahaan asal India.
*DKFT +13,6%. Central Omega akan produksi nickel pig iron mulai Maret 2017.
*DMAS -2,7%. Puradelta jual 53 ha lahan industri pada 2016.
*SOCI +1,8%. Soechi Lines bidik EBITDA US$60 juta di tahun ini.

Daily write up

-Darya-Varia Laboratoria (DVLA), didirikan pada tahun 1976 dengan status investment dalam negeri, terdaftar di bursa saham Indonesia pada tahun 1994 dan acquired Pradja Pharin (Prafa) tahun berikutnya. Bergabung dengan Prafa pada 2014. Pada 2015, perusahaan 92,46% dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd (BSSPL), afiliasi dari United Laboratories, Inc (Unilab). Didirikan pada tahun 1945, Unilab adalah perusahaan farmasi terbesar di Filipina.
-Komposisi penjualan DVLA telah berkembang menjadi well-balanced mix antara tiga aliran bisnis utama: resep obat (45%), kesehatan konsumen (33%), dan ekspor & toll manufacturing (22%) pada tahun 2015. Kami melihat model pendapatan saat ini sebagai strategis, sebagaimana meningkatkan proporsi ekspor akan berfungsi sebagai alat lindung nilai alami terhadap pelemahan USD/IDR.
-Pada 9M16, DVLA mencatat penjualan IDR1.2tr (+ 16,9% YoY) dan laba bersih IDR137.4miliar (+ 40,5% YoY). Dalam pandangan kami, hasil 9M16 DVLA ini telah membuka jalan untuk pertumbuhan dua digit tinggi untuk pendapatan dan laba bersih di 2016. Di antara obat OTC DVLA paling populer adalah Decolgen, Decolsin, dan Diatabs. Kami menyarankan investor untuk mengawasi DVLA saat memindai perusahaan farmasi Indonesia untuk peluang investasi.

Tempat Penukaran Uang Asing

Market Headlines

Capaian program satu juta rumah naik (Media Indonesia)
Pada 2015 capaiannya sekitar 700 ribu unit, sedangkan di 2016 mencapai lebih dari 800 ribu unit atau 805.169 rumah.

Pertamina naikkan harga BBM nonsubsidi (Media Indonesia)
Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak umum jenis pertamax series, pertalite, dan dexlite rata-rata IDR300 per liter seiring dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia.

PGAS bangun pipa di Gresik (Kontan)
PGAS membangun pipa gas bumi ruas Gresik-Lamongan-Tuban sepanjang 141 kilometer (km).

SMGR menganggarkan belanja modal IDR6tr untuk ekspansi pabrik (Kontan)
SMGR akan menggunakan sebagian besar belanja modal untuk ekspansi pembangunan pabrik di sejumlah daerah.

Sekar Bumi mengumumkan pelaksanaan right issue (Investor Daily)
PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) menaikkan modal melalui mekanisme right issue. Perdagangan right issue tersebut dimulai pada tanggal 5 Januari 2017. Sebagai catatan singkat, perusahaan menerbitkan 789,5 juta saham baru, atau setara dengan 45,74% dari modal.

Surya Internusa mengatur 2017F Target belanja modal Rp1,5 triliun (Investor Daily)
PT Surya Internusa Tbk (SSIA) menetapkan target belanja modal 2017F sebesar Rp1,5 triliun. Perseroan mengalokasikan belanja modal untuk masing-masing segmen properti, konstruksi, dan kantor&hotel.

(Bisnis Indonesia)
IPO saham: 3 perusahaan multinasional siap listing di BEI
Saham BUMI meroket: Antara sentimen dan fundamental
Produk baru: SRIL sasar Malaysia dan Timur Tengah
Modal kerja: INAF jual anak usaha

- Di bulan November 2016, MEDC menyelesaikan akuisisi Newmont Nusa Tenggara (NNT), perusahaan tambang tembaga dan emas di Batu Hijau, senilai USD404 juta. Hal ini dilakukan melalui pembelian 50% kepemilikan Amman Mineral Resources, yang memiliki sekitar 82.2% aset NNT
- Akuisisi utama lainnya di tahun 2016 oleh MEDC meripakan pembelian 100% saham unit bisnis minyak & gas lepas pantai ConocoPhillips, yaitu 'ConocoPhillips Singapore Operations' (CSOP) dan 'ConocoPhillips Indonesia' (CIL), memegang working interest sebesar 40% dan operatorship di South Natuna Sea Block B (SNSB) bersamaan dengan operatorship dari Sistem Transportasi Barat Natuna
- Valuasi: BUY dengan TP Rp1,600


Post-merger attractiveness
- Pekan lalu, rapat pemegang saham Grup Ciputra menyetujui merger CTRP dan CTRS menjadi satu entitas yaitu CTRA. Merger tersebut direncanakan akan mulai efektif pada 19 Januari 2017. Dengan adanya merger ini, memberi sentimen positif terhadap CTRA dimana net asset value (NAV) perseroan akan meningkat 12%. Setelah merger, CTRA diekspektasi akan membukukan pertumbuhan bisnis sebesar 12% di tahun 2017
- Merger pada Grup Ciputra akan memberikan dampak positif dalam hal meningkat peringkat obligasi perseroan. Ekspektasi peningkatan peringkat ini akan membantu CTRA untuk memperoleh cost of debt yang lebih rendah dalam meningkatkan pembiayaan eksternal dari obligasi
- Valuation: BUY dengan TP Rp1,770

Previous
Next Post »