Market Flash - USD menguat versus JPY pasca data penjualan ritel yang positif meredakan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar di dunia, dan mendorong investor untuk mempertimbangkan arah kebijakan Federal Reserve. Perbedaan prospek kebijakan bank sentral juga terlihat terus menopang USD. Agresifitas Bank of Japan dalam memperlonggar kebijakan terlihat sangat kontras dengan Federal Reserve AS yang terlihat mulai mempertimbangkan untuk mengurangi laju pembelian aset.
EUR tergelincir untuk sesi ke-3 beruntun versus USD setelah seorang pembuat kebijakan European Central Bank, Ignazio Visco, mengatakan bahwa bank sentral mungkin dapat memilih untuk menerapkan tingkat suku bunga deposito negatif. Pemberlakuan suku bunga deposito negatif akan mengharuskan bank-bank yang memarkir dana cadangan di ECB untuk membayar biaya. Sementara penurunan yield obligasi 3-tahun Italia ke level terendah sejak Januari nampaknya masih gagal menolong performa EUR.
Penguatan USD di seluruh bursa, yang dipicu oleh data penjualan ritel bulan April yang solid, juga turut mempersulit upaya EUR untuk kembali diperdagangkan pada teritori positif.
AUD terperosok ke posisi terendah 11-bulan terhadap USD pasca sebuah laporan swasta menunjukkan turunnya kepercayaan bisnis, di tengah spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia akan kembali memangkas suku bunga guna mengekang apresiasi mata uang. National Australia Bank Ltd. mengatakan bahwa indeks kepercayaan bisnis di Australia merosot ke level terendah sejak Noivember menjadi minus 2 pada bulan April, dari 2 pada bulan Maret.