Market Flash - USD berbalik melemah setelah mencatat kenaikan 4-sesi beruntun seiring merebaknya kekhawatiran tentang kebuntuan perdebatan anggaran di Washington, yang dapat memicu kebangkrutan pemerintah pada Senin pekan depan. Anggota parlemen AS juga belum kunjung mencapai kesepakatan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan plafon hutang $16,7 trilyun sebelum pertengahan Oktober. Ketidakpastian tentang kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi stimulus moneter mereka juga turut membebani USD.
GBP melonjak hingga mendekati posisi tertinggi 8-bulan terhadap USD pada hari Rabu pasca indeks penjualan ritel Inggris secara tak terduga mencatat kenaikan pada bulan September, yang menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi berkelanjutan. Laporan Confederation of British Industry menunjukkan indeks pertumbuhan penjualan ritel tahunan naik menjadi 34 dari 27 pada bulan Agustus. Optimisme terhadap angka GDP kuartal ke-2 yang akan dirilis hari Kamis juga turut menopang GBP.
Saat ini GBP diperdagangkan di level 1.6078, menguat dari level sebelumnya di 1.5979.
EUR terapresiasi versus USD seiring bertambahnya tanda-tanda penguatan ekonomi di blok 17-negara. Data ekonomi yang dirilis hari Rabu menunjukkan kepercayaan konsumen di Jerman meningkat ke level puncak 6-tahun, sementara moral konsumen di Italia naik ke level terkuat dalam lebih dari 2-tahun.
Namun penguatan EUR diperkirakan masih akan terbatasi oleh kekhawatiran tentang potensi pelonggaran moneter lebih lanjut, menyusul komentar Presiden ECB Mario Draghi pekan ini yang menegaskan kesiapan bank sentral untuk mengucurkan lebih banyak pinjaman jangka panjang yang murah.
Pagi ini EUR berada di level 1.3521, menguat dari level sebelumnya di 1.3461.