Valuta Asing.
Menurut Sadono Sukirno, kurs valuta asing atau kurs mata uang asing
menunjukkanharga atau nilai mata uang suatu Negara yang dinyatakan dalam
mata uang Negara lain. Artinya, kurs valuta asing merupakan
representasi jumlah uang domestic yang dibutuhkan.
Pada dasarnya ada dua cara untuk menentukan kurs valuta asing, yaitu:
a. Penentuan kurs dalam pasar bebas (berdasarkan permintaan dan penawaran).
b. Permintaan mata uang asing.
Permintaan terhadap uang asing seperti dolar AS, euro, atau yen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin sedikit permintaan atas mata uang asing tersebut.
- Semakin rendah harga mata uang asing semakin banyak permintaan atas mata uang tersebut.
2. Penawaran mata uang asing.
Penawaran mata uang asing dilakukan oleh penduduk yang ingin membeli
barang-barang buatan Indonesia. Misalnya, jika penduduk AS ingin membeli
furniture dari Indonesia maka ia akan menukarkan dolarnya dengan
rupiah. Penawaran mata uang asing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Semakin tinggi harga mata uang asing, semakin banyak penawaran mata uang asing tersebut.
- Semakin rendah harga mata uang asing semakin sedikit penawaran mata uang asing tersebut.
3.Harga keseimbangan mata uang asing.
Harga keseimbangan mata uang asing pada sistem bebs ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
4. Ditentukan oleh pemerintah.
Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Valuta Asing.
Perubahan dalam permintaan dan penawaran suatu valuta, yang selanjutnya
menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor,
di antaranya seperti:
a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat.
Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas
barang-barang yang diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan
kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor
berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang
impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar.
Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran
valuta asing sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing akan
berubah.
b. Perubahan harga barang ekspor dan impor.
Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah
suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang
dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikkan ekspor dan
apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga
barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga
barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian, perubahan
harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam
penawaran dan permintaan atas mata uang Negara tersebut.
c. Kenaikan harga umum (inflasi).
Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung unuk menurunkan nilai suatu
valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang
berikut:
- Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari
harga-harga di luar negeri. Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah
impor.
- Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor.
d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan
menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan
tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar
negeri masuk ke Negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu
Negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang
tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu Negara akan merosot apabila
lebih banyak modal Negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan
tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di Negara-negara lain.
e. Pertumbuhan ekonomi.
Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata
uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku.
Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka
permintaan atas mata uang Negara itu bertambah lebih cepat dari
penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut naik.
Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang
lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang itu lebih cepat bertambah
dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang Negara tersebut
akan merosot.
Menghitung Nilai Tukar Valuta
Transaksi valuta asing terjadi di bursa valuta asing. Bursa valuta
asing adalah suatu tempat diperjualbelikannya macam-macam valuta asing.
Fungsi bursa valuta asing adalah:
1. Mentransfer daya beli dari satu mata uang asing (valas) tertentu
kepada mata uang asing (valas) lainnya. Misalnya, mentransfer daya beli
dolar Amerika terhadap rupiah.
2. Penyediaan kredit bagi keperluan Negara-negara yang melakukan perdagangan luar negeri.
3. Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan risiko valuta asing.
Ada beberapa sistem kurs yang berlaku di dunia:
a. Kurs tetap adalah kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
b. Kurs bebas adalah kurs pertukaran nilai mata uang suatu Negara
ditetapkan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
Negara tersebut.
c. Kurs mengambang terkendali adalah kurs pertukaran yang merupakan campuran dari kekuatan pasar dan intervensi pemerintah.
d. Pengawasan devisa adalah seluruh transaksi dengan valuta asing harus sepengetahuan penerintah.
Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valas mengeluarkan harga (kurs).
a. Kurs Jual.
Kurs jual adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
b. Kurs Beli.
Kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk membeli satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
c. Kurs Tengah.
Kurs tengah adalah rata-rata dari harga (kurs) jual dan kurs beli.
Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisis naik-turunnya harga
valuta asing di bursa, seperti memperjelas masalah apresiasi dan
depresiasi valas tertentu.
Contoh Soal 1:
Tn. Slamet akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Hari ini ia datang ke bursa
valas untuk menukarkan uangnya (rupiah) dengan dolar Amerika.
Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual : US $ 1 = Rp. 8.000,00
Kurs Beli : US $ 1 = Rp. 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Slamet dari bursa valas?
Jawab:
Tn. Slamet menukarkan rupiah dengan dolar. Dalam kejadian ini berarti
Tn. Slamet membeli dolar Amerika dan bursa yang menjualnya, maka yang
diperhitungkan adalah kurs jual sebagai berikut.
Jadi, Tn. Slamet menerima uang sebesar US $ 25.000.
Contoh soal 2:
Sepulang dari Amerika, Tn. Slamet memiliki sisa uang sebanyak US $ 1000.
Ia datang lagi ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan
uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
Kurs jual: US $ 1 = Rp. 8.150,00
Kurs beli: US $ 1 = Rp. 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Slamet akan menerima hasil penukaran dolar Amerikanya di bursa valas tersebut?
Jawab:
Tn. Slamet menukarkan dolar Amerika dengan rupiah. Artinya, menjual
dolar Amerika ke bursa, dan bursa akan memberlakukan kurs beli sebagai
berikut.
Jadi, Tn. Slamet akan menerima uang sebesar Rp. 8. 050.000,00
Selasa, 03 September 2013
Pengertian Valuta Asing dan Kurs Tengah
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »