Market Flash - EUR menguat ke level puncak 2-tahun versus USD pada hari Kamis seiring kekhawatiran tentang prospek ekonomi dan kebijakan moneter AS meredam dampak dari data zona Euro yang lemah. Penurunan yield obligasi AS dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menunda tapering program stimulusnya hingga tahun depan terus membebani Dollar AS. Sementara penurunan angka klaim awal pengangguran AS menjadi 350.000 dinilai belum mencerminkan gambaran sebenarnya, mengingat masih terganggunya pemrosesan aplikasi di California akibat permasalahan komputer.
Pagi ini EUR berada di level 1.3797, menguat dari level sebelumnya di 1.3764.
GBP rebound terhadap USD menjelang rilis angka pertumbuhan kuartal ke-3 pada hari Jumat, yang mungkin akan memperlihatkan berlanjutnya pemulihan ekonomi Inggris. Estimasi awal GDP Inggris kuartal ke-3 diperkirakan akan menunjukkan ekonomi berekspansi 0,8% dari periode 3 bulan sebelumnya. GBP juga diuntungkan oleh pelemahan USD akibat meredupnya prospek pengurangan stimulus Federal Reserve pada tahun ini.
Saat ini GBP diperdagangkan di level 1.6196, menguat dari level sebelumnya 1.6137.
AUD harus memangkas penguatan terhadap USD pada hari Kamis meskipun data China menunjukkan aktivitas manufaktur menyentuh level tertinggi 7-bulan pada bulan Oktober. Para analis berpendapat bahwa berlanjutnya kekhawatiran tentang suku bunga pasar uang di China masih terus membayangi AUD. Repo rate China naik hampir 1% pada hari Kamis setelah bank sentral China membiarkan arus dana keluar dari pasar uang untuk minggu ke-2.
Pagi ini AUD berada di level 0.9617, melemah dari level sebelumnya di 0.9671
Rupiah menguat tajam mendekati level 11000 setelah pelaku pasar menjual USD di market untuk membeli obligasi. Diperkirakan rupiah masih akan menguat sejalan dengan sentimen positif penguatan mata uang global.