Market Flash - EUR tergelincir versus USD dan terlihat rentan terhadap aksi jual lebih lanjut seiring kebuntuan politik di Italia memicu lonjakan yield surat hutang negara, yang mengembalikan kecemasan tentang krisis hutang zona Euro. Hasil pemilu Italia menunjukkan tidak satu pun partai berhasil mengumpulkan kursi mayoritas di parlemen. Dan momentum yang tercipta di tengah tekanan politik tersebut cenderung masih lebih dominan dibandingkan indikator teknikal yang telah berada di area oversold.
Bagian terburuk dari hasil pemilu kali ini adalah kebuntuan di parlemen atau terpecahnya pemerintahan.
GBP tertahan di sekitar level terendah 2½-tahun terhadap USD menyusul komentar dovish salah seorang pembuat kebijakan Bank of England, Paul Tucker. Di depan komite parlemen, Tucker yang didampingi oleh 3 pembuat kebijakan BoE lainnya mengatakan bahwa dirinya mendukung pelonggaran moneter lebih lanjut dan mengharapkan GBP akan melanjutkan pelemahan guna mendongkrak ekspor. Gagasan tentang suku bunga negatif juga turut menambah tekanan jual GBP.
Penguatan tajam pada JPY akibat kecemasan atas kebuntuan politik di Italia adalah pertanda bagi investor dan tantangan bagi Perdana Menteri Sinzo Abe, yang mendesak pelonggaran moneter secara drastis telah berhasil melemahkan JPY. Abe memenangkan pemilu di bulan Desember dan berjanji atas kebijakan yang agresif untuk mengakhiri deflasi dan kembali menghidupkan pertumbuhan ekonomi.
Pelemahan pada JPY mulai membantu para eksportir, namun penguatan JPY secara tiba-tiba pada hari Senin kembali mengingatkan bahwa yen Jepang dianggap oleh sebagian besar investor sebagai safe haven dalam masa ketidakpastian, yang mana akan membatasi dampak pelonggaran kebijakan moneter Jepang terhadap mata uang. Sejumlah investor juga mengatakan Bank of Japan akan kesulitan memnuhi ekspektasi stimulus baru yang tegas.