
Market Flash - EUR rebound setelah mencatat penurunan harian terbesar dalam 10 bulan versus USD, seiring bertambahnya sinyal perlambatan pemulihan ekonomi AS. Kendati demikian, meningkatnya potensi pemangkasan suku bunga ECB membuat EUR terlihat tetap rentan. EUR juga masih dibayangi oleh kebuntuan politik di Italia, setelah voting parlemen pada hari Kamis gagal memuluskan jalan Franco Marini dari partai sentral-kiri sebagai calon Presiden baru.
Kendati mampu berbalik menguat terhadap USD, GBP masih tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut setelah data ekonomi terbaru menjaga prospek pelonggaran moneter oleh Bank of England. Penurunan penjualan ritel Inggris bulan Maret yang sejalan dengan ekspektasi ekonom menggambarkan lemahnya permintaan domestik dan belanja konsumen. Sehingga menambah keraguan terhadap kemampuan ekonomi Inggris untuk keluar dari resesi pada kuartal pertama tahun ini.
JPY tergelincir versus USD seiring berkurangnya ekspektasi bahwa pelonggaran moneter agresif Jepang akan menuai kritik pada pertemuan negara G20 di di Washington. Namun para analis memperkirakan jika kebijakan moneter radikal Bank of Japan masih akan menekan JPY lebih lanjut. BoJ telah meluncurkan skema pembelian obligasi yang akan memompa sekitar $1,4 trilyun ke dalam perekonomian dalam waktu kurang dari 2 tahun. Mendorong investor Jepang untuk beralih memburu aset luar negeri yang ber-yield lebih tinggi.