Market Flash - EUR merosot ke posisi terendah 3-minggu versus USD pasca Presiden European Central Bank Mario Draghi menyoroti resiko melambatnya pertumbuhan zona Euro dan menjamin kebijakan moneter akan tetap akomodatif. Draghi juga menambahkan bahwa propek pemulihan bertahap ekonomi zona Euro masih rapuh. Sementara revisi turun GDP AS kuartal pertama sempat membantu EUR mengurangi pelemahan, namun fokus utama investor tetap tertuju pada ECB.
Pagi ini EUR/USD berada di level 1.3012, melemah dari level sebelumnya di 1.3087.
Status safe haven kembali membantu JPY terapresiasi versus USD seiring indeks saham China melanjutkan penurunan untuk hari ke-6 beruntun, bahkan setelah bank sentral mengisyaratkan akan berupaya menanggulangi krisis likuiditas di pasar uang. Melalui situs resminya, People's Bank of China menyatakan telah menyalurkan likuiditas kepada beberapa lembaga keuangan guna menstabilkan suku bunga di pasar uang dan akan menggunakan operasi likuiditas jangka pendek serta fasilitas pinjaman lainnya untuk memastikan kestabilan pasar.
Saat ini USD/JPY berada di level 97.75, menguat dari level sebelumnya di 98.15.
GBP diperdagangkan melemah setelah salah seorang petinggi Bank of England, David Miles, mengatakan bahwa ekonomi Inggris masih lemah dan memerlukan ekspansi program pembelian aset. Miles, yang telah menyerukan penambahan QE dalam setiap rapat kebijakan BoE sejak bulan November, menambahkan jika setiap pengurangan stimulus di masa depan harus dilakukan "secara bertahap". Tekanan negatif pada Sterling juga datang dari Menteri Keuangan George Osborne, yang mengatakan bahwa Inggris harus terus melakukan penghematan.
Pagi ini GBP/USD diperdagangkan di level 1.5324, melemah dari level sebelumnya di 1.5440.