Market Flash - Kurs Rupiah di pasar spot antar bank pada perdagangan hari kemarin (11 Desember) secara umum terpantau menunjukkan pergerakan menguat terhadap Dollar AS. Walau seperti biasa penguatan ini masih bersifat sementara. Range hr ini diperkiran di 11970-12030 IDR masih diperkirakan melemah karena adanya kebutuhan akhir tahun dan isu tapering yang akan dilakukan FED dalam jumlah kecil pada januari 2014.

Bursa Wall Street melemah, kesepakatan anggaran belanja pemerintah AS menambah spekulasi The Fed akan mengurangi program pembelian obligasi pada pertemuan FOMC minggu depan 17 – 18 Des, USD indeks menguat.
Kesepakatan anggaran AS tercapai setelah rilis angka pengangguran yang turun terendah dalam 5 tahun dan GDP Q3 tumbuh melebihi perkiraan. Data minggu ini (penjualan ritel, indeks harga produsen, dan klaim pengangguran) akan memberikan petunjuk apakah perekonomian cukup kuat hadapi pengurangan stimulus The Fed.
Tingkat pengangguran Australia bulan November diperkirakan naik menjadi 5,8% (tertinggi sejak 2009) dari sebelumnya 5,7%, aussie melemah.
Dominasi Euro terhadap Dollar AS berlanjut untuk sesi ke-7 beruntun, didorong oleh kombinasi antara kenaikan suku bunga pasar uang dan meningkatnya kepercayaan bahwa European Central Bank tidak akan menurunkan suku bunga ke level negatif. Suku bunga pinjaman overnight telah beranjak lebih tinggi dalam beberapa sesi terakhir seiring bank-bank mengembalikan dana pinjaman jangka panjang yang digelontorkan ECB pada puncak krisis zona Euro. Euro juga terbantu oleh arus repatriasi perusahaan yang ingin menopang basis modal mereka sebelum Asset Quality Review (AQR) dari ECB.
Data yang dirilis hari Rabu menunjukkan payrolls di Perancis, ekonomi terbesar ke-2 blok Euro, merosot pada kuartal ke-3. Sementara harga konsumen Jerman bertengger pada kecepatan tahunan 1,3% pada bulan November, jauh di bawah target ECB yang mendekati 2%.
Perkiraan USD/IDR hari ini berada di level 11950 – 12150